Latar Belakang dan Fungsi Berdirinya IMM, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah

April 15, 2019
Ada 2 faktor integral yang menjadi dasar dan latar belakang sejarah berdirinya IMM. 

Pertama, faktor intern. Yang dimaksud fator intern adalah faktor yang ada di dalam organisasi Muhammadiyah itu sendiri. Faktor ini lebih dominan dari pada faktor lain, dalam bentuk motivasi idealis dari dalam, yaitu dorongan untuk mengembangkan ideologi, paham dan cita-cita Muhammadiyah. Untuk mewujudkan cita-cita dan merefleksikan idiologinya itu, maka Muhammadiyah mesti bersinggungan dan berinteraksi dengan mahasiswa dengan cara menyediakan dan membentuk wadah khusus yang bisa menarik animo dan mengembangkan potensi mahasiswa.

Anggapan mengenai pentingnya wadah bagi mahasiswa tersebut lahir pada saat Muktamar ke-25 Muhammadiyah di Jakarta(1963). Pada tanggal 18 November 1955 Muhammadiyah baru bisa mewujudkan cita-cita untuk mendirikan perguruan tinggi, yaitu Fakultas Hukum dan Filsafat di Padang Panjang. Kemudian pada tahun 1958, fakultas serupa dibangun di Surakarta, Akademi Tabligh Muhammadiyah di Yogyakarta, dan Fakultas Ilmu Sosial di Jakarta. Namun cita-cita membentuk organisasi mahasiswa belum dapat terwujud karena Muhammadiyah masih menjadi anggota istimewa Masyumi yang terikat oleh ikrar abadi umat Islam. Yang salah satu isinya menyatakan satu-satunya organisasi mahasiswa islam adalah HMI(Himpunan Mahasiswa Islam).

Menjelang Muktamar Muhammadiyah setengah abad di Jakarta pada tahun 1962, mahasiswa- mahasiswa perguruan tinggi muhammadiyah mengadakan konggres mahasiswa muhammadiyah di Yogyakarta. Dalam konggres tersebut, upaya membentuk organisasi khusus bagi mahasiswa Muhammadiyah kembali mengemuka. Pada tanggal 15 Desember 1963 mulai diadakan penjajagan berdirinya Lembaga Dakwah Mahasiswa yang idenya berasal dari Drs. Muhammad Djazman, dan kemudian dikoordinasi oleh Ir. Margono, dr. Soedibyo Markoes dan Drs. Rosyad Sholeh.

Dorongan untuk segera membentuk wadah bagi mahasiswa ini juga datang dari mahasiswa Muhammadiyah yang ada di Jakarta. Dengan banyaknya desakan dan dorongan tersebut, maka PP Pemuda Muhammadiyah waktu itu M. Fachrurrazi sebagai Ketua Umum dan M. Djazman Al-Kindi sebagai Sekertaris Umum mengusulkan kepada PP Muhammadiyah yang waktu itu diketuai oleh KH. Ahmad Badawi untuk mendirikan organisasi khusus bagi mahasiswa dengan nama Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Usulan itu disetujui oleh PP Muhammadiyah, yang kemudian diresmikan pada tanggal 14 Maret 1964 (29 Syawal 1384 H).

Peresmian berdirinya IMM diadakan di gedung Dinoto Yogyakarta dengan ditandai penandatanganan "Lima Penegasan IMM" oleh KH. Ahmad Badawi yang berbunyi:
1. Menegaskan bahwa IMM adalah gerakan mahasiswa Islam,
2. Menegaskan bahwa kepribadian Muhammadiyah adalah landasan perjuangan IMM,
3. Menegaskan bahwa fungsi IMM adalah organisasi mahasiswa yang sah dengan mengindahkan segala hukum, undang- undang, peraturan, serta dasar dan falsafah Negara,
4. Menegaskan bahwa ilmu adalah amaliah dan amal adalah ilmiah dan,
5. Menegaskan bahwa amal IMM adalah lillahi ta'ala dan senantiasa diabdikan untuk kepentingan rakyat.

Kedua, faktor ekstern. Yang dimaksud faktor ekstern adalah hal- hal dan keadaan yang datang dari dan berada di luar Muhammadiya, yaitu situasi  dan kondisi kehidupan umat dan bangsa serta dinamika gerakan organisasi- organisasi mahasiswa. 

Keadaan dan kehidupan umat islam waktu itu masih banyak dipenuhi oleh tradisi, paham, dan keyakinan yang tidak sesuai dengan ajaran islam yang sesungguhnya. Keyakinan dan praktik keagamaan umat islam termasuk di dalamnya mahasiswa banyak tercampur baur dengan takhayyul, bid'ah dan khurafat.

Sementara itu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tengah terancam oleh pengaruh ideologi komunis (PKI), keterbelakangan, kemiskinan, kebodohan dan konflik kekuasaan antar golongan dan partai politik. 

Himpunan Mahasiswa Islam(HMI) pada masa ini, kendati telah berusaha menunjukkan eksistensi dirinya sebagai bagian dari kekuatan revolusioner, namun HMI tetap menjadi sasaran PKI untuk dibubarkan seperti halnya organisasi-organisasi mahasiswa lain. Sebagaimana diketahui bahwa HMI pada mulanya didirikan dan dibesarkan oleh orang - orang muhammadiyah untuk mengembangkan ideologi muhammadiyah. Maka berdirinya IMM ikut membantu dan mempertahankan HMI dari upaya pembubaran oleh PKI.

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah sebagai organisasi otonom Muhammadiyah merupakan gerakan mahasiswa islam yang bergerak di bidang keagamaan, kemasyarakatan, dan kemahasiswaan, memiliki fungsi
1. Sebagai organisasi kader, senantiasa berupaya melakukan proses untuk mengaktualisasikan dan mengembangkan potensi mahasiswa anggota ikatan sesuai dengan fitrah yang diberikan Allah SWT. Yakni sebagai kader persyarikatan umat dan bangsa
2. Sebagai organisasi dakwah, senantiasa berupaya untuk menginternalisasikan dan mensosialisasikan agama islam kedalam segenap dimensi kehidupan, menyadarkan dan meyakinkan anggotanya bahwa ia berada dalam kaitan dari tanggung jawab sebagai khalifatullah fil ardli, pengemban misi Robbani dan,
3. Sebagai eksponen mahasiswa islam dalam muhammadiyah IMM merupakan bagian dari mata rantai perjuangan dan gerakan mahasiswa islam indonesia yang berada dalam muhammadiyah yang berusaha memadukan kompetensi aqidah dan intelektual.

Sekian informasi tentang Latar Belakang Berdirinya IMM, untuk informasi lainnya kunjungi hitamkusut.blogspot.com

Sekian HK 

Artikel Terkait

Previous
Next Post »